Nyamuk dengan dua Vektor Penyakit : Malaria dan Filariasis di Papua
Anopheles koliensis Owen, 1945
Sumber : http://www.faculty.ucr.edu
Telur
Telur diletakkan individual seperti Nyamuk Anopheles pada umumnya. Telur diletakkan di permukaan air tawar, dan air payau.
Larva
Larva lebih menyukai perairan terpapar sinar matahari daripada daerah hutan pedalaman. Larva spesies ini sering ditemukan di penampungan air (sementara), air kubangan tanah berumput sepanjang tepi hutan, di saluran irigasi/parit. Larva kadang-kadang ditemukan hidup bersama Anopheles farauti dan Anopheles punctulatus dilokasi air tawar maupun payau.
Dewasa
Probosis gelap, apical pucat, palpus lebih lebar daripada sub apical dengan lebar bervariasi. Kaki belang (lihat gambar). Costa, subcosta , dan vena 1 (sayap) ada 4 atau lebih noda pucat.
Nyamuk dewasa menghisap darah manusia. Puncak aktivitas setelah tengah malam. Nyamuk dewasa beristirahat di dalam rumah pada siang hari tetapi kadang-kadang aktif menghisap darah pada siang hari juga. Spesies ini mampu hidup dilokasi dengan ketinggian 2375 meter di atas permukaan laut.
Status Vektor
Vektor malaria dan filariasis (Wuchereria bancrofti) di Papua
Peran Serangga
Serangga membawa parasit di dalam tubuh vektor parasit tumbuh menjadi dewasa dan memperbanyak diri.
Habitat Vektor
Persawahan, Parit, Sungai, dan Kolam
Penyebaran
Nyamuk ini ditemukan di Papua
Sumber
Sumber diambil dari Atlas vektor penyakit di Indonesia, Kemenkes RI, Jakarta, 2011 dan dengan berbagai penambahan dari penulis.
Tidak ada komentar untuk "Nyamuk dengan dua Vektor Penyakit : Malaria dan Filariasis di Papua"