Islam di Andalusia Periode Kekuasaan Dinasti-Dinasti dari Maroko
Sisi lain Masjid Cordoba (Tower Almiran dan Interior dalam masjid)
Pada
periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi
terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun (1086-1143
M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun pada mulanya adalah
sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyfin di Afrika Utara.
Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang berpusat di
Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas “undangan” penguasa-penguasa Islam di sana
yang tengah memikul beban berat perjuangan mempertahankan negeri-negerinya dari
serangan-serangan orangorang Kristen. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol pada
tahun 1086 M dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia. Karena perpecahan di
kalangan raja-raja muslim, Yusuf melangkah lebih jauh untuk menguasai Spanyol
dan ia berhasil untuk itu.
Akan
tetapi, penguasa-penguasa sesudah ibn Tasyfin adalah raja-raja yang lemah. Pada
tahun 1143 M, kekuasaan dinasti ini berakhir, baik di Afrika Utara maupun di
Spanyol dan digantikan oleh dinasti Muwahhidun. Pada masa dinasti Murabithun,
Saragossa jatuh ke tangan Kristen, tepatnya tahun 1118 M. Di Spanyol sendiri,
sepeninggal dinasti ini, pada mulanya muncul kembali dinastidinasti kecil, tapi
hanya berlangsung tiga tahun.
Pada
tahun 1146 M penguasa dinasti Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara merebut
daerah ini. Muwahhidun didirikan oleh Muhammad ibn Tumart (w. 1128). Dinasti
ini datang ke Spanyol di bawah pimpinan Abd al-Mun’im. Antara tahun 1114 dan
1154 M, kota-kota muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada, jatuh ke bawah
kekuasaannya. Untuk jangka beberapa dekade, dinasti ini mengalami banyak
kemajuan. Kekuatan-kekuatan Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi tidak
lama setelah itu, Muwahhidun mengalami keambrukan.
Pada
tahun 1212 M, tentara Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de
Tolesa. Kekalahan-kekalahan yang dialami Muwahhidun menyebabkan penguasanya
memilih untuk meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M.
Keadaan Spanyol kembali runyam, berada di bawah penguasa penguasa kecil. Dalam
kondisi demikian, umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan
Kristen yang semakin besar. Yang pertama hancur adalah Toledo yang jatuh pada
tahun 1085 di mana Raja Al Qadir Adzdzunnuniyah menyerah kepada Raja Leon
Alfonso VII. Kemudian Mustansir al-Mudiayah menyerah kepada Ramire II dari
Aragon. Kerajaan Cordova yang terbesar di Andalusia jatuh pada tahun 1236 dan
Kerajaan kedua terbesar Sevilla luluh-lantak dan takluk pada tahun 1248.
Keruntuhan
Cordova tidak saja diratapi oleh Umat Islam, tetapi juga seorang penulis Kriten
Stanley Lane Poole dalam bukunya “The Mohammadan Dynasties” mengakui betapa
mundurnya peradaban Andalusia setelah runtuhnya kerajaan Islam Cordova.
Pengakuan dunia Kristen terhadap peradaban Islam Cordova dapat dibuktikan
dengan permintaan Inggris agar pemuda pemuda Inggris dapat menuntut ilmu di
Universitas Cordova. Surat Raja Inggris itu diterima oleh Sultan Hisyam III
yang berbunyi antara lain, “Kami telah mendengar kemajuan Ilmu dan industri di
Negara Paduka Yang Mulia. Karenanya kami bermaksud mengirim putera-puteri
terbaik kami untuk menimba ilmu di Negara Paduka Yang Mulia agar ilmu
pengetahuan tersebar ke negeri kami yang dikelilingi kebodohan dari empat
penjuru. (Wajah Dunia Islam oleh Dr Muhammad Sayid al-Wakil).
Sumber
Dikutip dari berbagai sumber dengan perubahan dari penulis tanpa mengubah esensi isi
Mata Kuliah Tarikh Islam
Tidak ada komentar untuk "Islam di Andalusia Periode Kekuasaan Dinasti-Dinasti dari Maroko"