STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF (Active Learning)
1.
Critical Incident (Pengalaman
penting)
Strategi ini digunakan
untuk memulai pelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk
melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Sampaikan kepada
siswa topik atau materi yang akan dipelajari dalam pertemuan.
b. Beri kesempatan
beberapa menit kepada siswa untuk mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak
terlupakan berkaitan dengan materi yang ada.
c. Tanyakan pengalaman
yang tidak terlupakan menurut mereka.
d. Sampaikan materi
pelajaran dengan mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa dengan materi yang akan
disampaikan.
2. Prediction Guide (Tebak
Pelajaran)
Strategi ini digunakan
untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal
sampai akhir. Dengan strategi ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam awal
pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika guru menyampaikan materi. Di
awal pertemuan siswa diminta untuk menebak apa yang akan muncul dalam topik
tertentu. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokan hasil
tebakan mereka dengan materi yang disampaikan oleh guru.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Tentukan topik yang
akan disampaikan.
b. Bagi siswa kedalam
kelompok-kelompok kecil
c. Guru meminta siswa
untuk menebak apa saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pelajaran.
d. Siswa diminta untuk
membuat perkiraan-perkiraan itu di dalam kelompok kecil.
e. Sampaikan materi
secara interaktif.
f. Selama proses
pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi tebakan mereka yang sesuai
dengan materi yang anda sampaikan.
g. Di akhir
pembelajaran, tanyakan berapa jumlah tebakan mereka yang benar.
3. Teks Acak
Strategi ini sangat
baik digunakan untuk pelajaran bahasa, meskipun dapat juga digunakan untuk
pelajaran yang lain. Dengan strategi ini, siswa dituntut untuk berpikir logis
dengan mengurutkan suatu alur cerita atau bacaan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Pilih bacaan yang
akan disampaikan.
b. Potong bacaan
tersebut menjadi beberapa bagian. Potongan bisa dilakukan per kalimat, atau per
dua kalimat.
c. Bagi siswa menjadi
kelompok kecil.
d. Beri setiap
kelompok satu bacaan utuh yang sudah dipotong-potong.
e. Tugas siswa adalah
menyusun bacaan sehingga dapat dibaca dengan urut.
f. Pelajari teks
bacaan dengan siswa, dengan cara yang di kehendaki.
4. Reading Guide (Panduan
Membaca)
Dalam beberapa
kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di
dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang
harus diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini, strategi ini dapat digunakan
secara optimal.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Tentukan bacaan
yang akan di pelajari.
b. Buat
pertanyaan-pertanyaan yang akan di jawab oleh siswa atau kisi-kisi
dan boleh juga bagan
atau skema yang dapat di isi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah di pilih tadi.
c. Bagikan bahan
bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi pada siswa.
d. Tugas siswa adalah
mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada.
Batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan.
e. Bahas pertanyaan
atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya pada siswa.
f. Diakhir pelajaran
beri ulasan secukupnya.
5. Group Resume (Resum
Kelompok)
Biasanya sebuah resume
menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh individu. Resume ini akan menjadi
menarik untuk dilakukan dalam group dengan tujuan membantu siswa menjadi lebih
akrab atau melakukan team building (kerjasama kelompok) yang anggotanya sudah
saling mengenal sebelumnya. Kegiatan ini akan lebih efektif jika resume itu
berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagi siswa menjadi
beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6 anggota.
b. Terangkan pada
mereka bahwa kelas mereka itu di penuhi oleh individu individu yang penuh bakat
dan pengalaman.
c. Sarankan bahwa
salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi dan menunjukkan kelebihan yang di
miliki kelas adalah dengan membuat resume kelompok.
d. Bagikan pada setiap
kelompok kertas plano (kertas buram ukuran koran) dan spidol untuk menuliskan
resume mereka. Resume harus dapat mencakup informasi yang dapat menjual
“kelompok” secara keseluruhan.
e. Minta masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan resume mereka dan catat keseluruan potensi yang
di miliki oleh keseluruan kelompok.
6. Prediksi kawan
Untuk mata pelajaran
yang sering menuntut kerjasama kelompok dalam bekerja, team Building,
perlu dibangun semenjak awal pelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa
dapat secepatnya mengenal teman-temannya sehingga pada akhirnya mereka dapat
bekerjasama dalam kelompok. Strategi ini adalah salah satu cara yang cukup baik
untuk membantu siswa mengenal satu sama lain.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bentuk kelompok-kelompok
kecil, 3-4 orang (usahakan mereka yang belum mengenal).
b. Jelaskan pada siswa
bahwa tugas mereka adalah menebak apa jawaban yang akan di berikan oleh
kawannya jika dia menyakan beberapa pertanyaan yang telah di siapkan.
c. Minta masing-masing
kelompok untuk memulai dengan memilih salah seorang dari mereka untuk menjadi
“subyek” tersebut. Sampaikan bahwa mereka tidak perlu takut untuk menulis
prediksi yang di rasa aneh. Ketika mereka membuat dugaan jawaban, mintalah sang
“subyek” untuk tidak memberi indikasi yang mengarah pada jawaban yang
benar.Ketika semua selesai dengan prediksi mereka, sang “subyek” harus menjawab
setiap pertanyaan.
d. Proses nomer 3 ini
di lanjutkan dengan anggota yang lain sampai selesai.
7. Assesmen Search (Menilai
Kelas)
Teknik ini cukup
menarik untuk mengetahui tingkatan kemampuan siswa dalam kelas tertentu.
Strategi ini dapat dilakukan dalam waktu yang cepat dan sekaligus melibatkan
siswa sejak awal pertemuan untuk saling mengenal dan bekerjasama.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah tiga atau
empat pertanyaan untuk mengetahui kondisi kelas.
b. Bagi siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil terdiri dari tiga atau empat orang tergantung pada soal
yang di buat. Beri masing-masing siswa satu pertanyaan dan minta masing-masing
untuk menginterview teman satu group untuk mendapatkan jawaban dari mereka.
c. Pastikan bahwa
setiap siswa mempunyai pertanyaan sesuai dengan bagiannya. Dengan demikian,
jika jumlah siswa adalah 18, yang di bagi menjadi kelompok tiga, maka akan ada
6 orang yang mempunyai pertanyaan yang sama.
d. Mita masing-masing
kelompok untuk menyeleksi dan meringkas data dari hasil interview yang telah di
lakukan.
e. Minta masing-masing
kelompok untuk melaporkan hasil dari apa yang telah mereka pelajari dari temannya
ke kelas.
8. Questions Students Have (pertanyaan
dari siswa)
Teknik ini merupakan
teknik yang mudah dilakukan dan dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan serta
harapan siswa. Teknik ini menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi
siswa secara tertulis.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagikan
potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.
b. Minta setiap siswa
untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi
pelajaran (tidak perlu menuliskan nama).
c. Setelah semua
selesai membuat pertanyaan masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang
berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya. Dalam hal ini jika posisi
duduk siswa adalah lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas
searah jarum jam. Jika posisi duduk berderet sesuaikan dengan posisi mereka
asalkan semua siswa dapat giliran untuk membaca semua pertanyaan dari
teman-temannya.
d. Pada saat menerima
kertas dari teman disampingnya siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
Jika pertanyaan itu juga ingin diketahui jawabannya, maka dia harus memberi
tanda centang (V), jika tidak ingin diketahui atau tidak menarik, berikan
langsung kepada teman disamping kiri. Dan begitu seterusnya sampai semua soal
kembali kepada pemiliknya.
e. Ketika kertas
pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya siswa diminta untuk menghitung tanda
centang yang ada pada kertasnya. Pada saat ini carilah pertanyaan yang mendapat
tanda centang paling banyak.
f. Beri respon kepada
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan a) jawaban langsung secara singkat, b)
menund a jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik
tersebut, c) menjelaskan bahwa mata pelajaran ini tidak akan sampai membahas
petanyaan tersebut. Jawaban secara pribadi dapat diberikan di luar kelas.
g. Jika waktu cukup,
minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun
tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban. Kumpulkan
semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan jawab pada
pertemuan berikutnya.
9. Instant Assesment (Penilaian
Instan)
Teknik ini
menyenangkan dan tidak menakutkan untuk mengetahui siswa. Dengan strategi ini
guru dalam waktu yang singkat dapat mengetahui siswa dari sisi latar belakang,
pengalaman, sikap, harapan dan perhatiannya.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Butalah
potongan-potongan kertas, masing- masing di tulis huruf A, B atau C untuk
menjawab pertanyaan pilihan ganda. Atau kertas dengan tulisan huruf B atau S
untuk menjawab soal benar salah, atau kertas dengan tulisan angka 1, 2, 3, 4,
atau 5 untuk pertanyaan dengan jawaban rangking, seperti skala likert.
b. Tulislah pertanyaan
atau pertanyaan yang dapat di jawab oleh siswa dengan menunjukkan kartu (kertas
yang telah di siapkan sebelumnya) yang ada pada mereka.
c. Bacalah pertanyaan
yang telah anda buat dan minta siswa untuk menjawab dengan mengangkat kertas
(kartu).
d. Dengan cepat
hitunglah jawaban mereka. Minta beberapa siswa untuk menyampaikan alasan dari
jawaban mereka.
e. Lanjutkan prosedur
ini sampai waktu yang di kehendaki.
10. Active Knowledge Sharing (Saling
tukar pengetahuan)
Strategi ini dapat
membawa siswa untuk siap belajar dengan cepat, strategi ini dapat digunakan
untuk melihat tingkat kemampuan siswa untuk membentuk kerjasama tim. Strategi
ini dilakukan pada hampir semua mata pelajaran.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buatlah
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan di
ajarkan.
b. Minta siswa untuk
menjawab dengan sebaik-baiknya.
c. Minta semua siswa
untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang
tidak di ketahui atau di ragukan jawabannya. Tekankan pada mereka agar saling
membantu.
d. Minta siswa untuk
kembali ke tempat duduk mereka kemudian periksalah jawaban mereka. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa. Guanakan
jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan untuk mengenal topik penting yang
akan di sampaikan di kelas.
11. True or false (Benar
apa salah)
Strategi ini merupakan
aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi-
materi pelajaran dengan segera. Strategi ini menumbuhkan kerjasama berbagai
pengetahuan dan belajar secara langsung.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buatlah
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran.
b. Beri setiap siswa
satu kertas kemudian mereka di minta untuk mengidentifikasi mana pertanyaan
yang benar dan mana yang salah. Jelaskan bahwa siswa bebas menggunakan cara apa
saja untuk menunjukkan jawaban.
c. Jika proses ini selesai,
bacalah masing-masing pertanyaan dan mintalah jawaban dari kelas apakah
pertanyaan tersebut benar atau salah.
d. Beri masukan untuk
setiap jawaban, terangkan bahwa cara kerja siswa adalah bekerja bersama dalam
tugas.
e. Tekankan bahwa
kerja sama kelompok yang positif akan sangat membantu mereka.
12. Benar salah berantai.
Strategi
ini mendorong kerjasama kelompok dalam belajar. Dengan strategi ini, siswa
dapat belajar dengan cepat untuk materi yang banyak. Materi-materi yang bahan
bacaannya dimiliki oleh siswa akan sangat baik diajarkan dengan menggunakan
strategi ini.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Tentukan topik yang
akan di pelajari, dan tentukan juga bahan bacaannya.
b. Buatlah beberapa
pertanyaan tentang teks bacaan yang mengandung unsur benar atau salah.
c. Pertanyaan
–pertanyaan tadi di kelompokkan menjadi beberapa kelompok dan masing- masing
kelompok di tulis dalam selembar kertas.
d. Bagilah siswa
menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah kertas yang di buat. Usahakan
masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 orang. Jangan terlalu banyak agar
setiap orang dapat memberi kontribusi secara aktif.
e. Setiap kelompok diberi
kertas yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan.
Dengan ini akan didapatkan
kelompok 1 memegang kertas A, kelompok 2 memegang kertas B, kelompok 3 memegang
kertas C, dst.
f. Tugas setiap
kelompok adalah menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mereka miliki kemudian
menentukan apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut Benar atau Salah.
g. Setelah semua
kelompok selesai melakukan tugas, kertas di putar untuk di berikan pada
kelompok di sampingnya. Dengan ini kelompok 2 akan mendapatkan kertas baru,
kertas A, kelompok 3 menerima kertas B, kelompok 4 menerima kertas C, dst.
Sementara kelompok satu akan menerima kertas dari kelompok terakhir.
h. Setelah
masing-masing kelompok menerima kertas yang baru, tugas seperti pada langkah
nomer 6 di ulangi.
i. Setelah selesai di
ulang langkah nomer 7, dan langkah nomer 6, dan begitu seterusnya sampai semua
kelompok mendapatkan semua kertas.
j. Guru melakukan
klasifikasi dengan membaca pertanyaanpertanyaan yang ada. Setiap kelompok di
tanya jawabamn mereka dan di bandingkan dengan jawaban kelompok lain.
k. Lakukan sampai
selesai atau sesuai dengan waktu dan kondisi yang memungkinkan.
13. Inquiring Minds Want to
Know (bangkitkan Minat)
Teknik ini dapat
membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat
perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan biasanya siswa
cenderung diam ketika diajak untuk membahasmateri-materi yang belum terpecahkan
pada pertemuan sebelumnya.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buat satu
pertanyaan tentang materi pelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa untuk
mengetahui lebih lanjut atau mendiskusikannya dengan teman. Pertayaan tersebut
harus di buat yang sekiranya hanya di ketahui oleh sebagian kecil siswa.
b. Beri saran agar
siswa menjawab apa saja sesuai dengan dugaan mereka.
c. Jangan memberi
jawaban secara langsung. Tampung semua dugaan-dugaan. Biarkan siswa
bertanya-tanya tentang jawaban yang benar.
d. Gunakan pertanyaan
tersebut sebagai jembatan untuk mengajarkan apa yang akan di ajarkan pada siswa
pada sesi ini. Jangan lupa beri jawaban yang benar di tengah-tengah anda
menyampaikan pelajaran.
14. Listening Teams (Tim
pendengar)
Strategi ini membantu
siswa untuk tetap konsentrasi dan terfokus dalam pelajaran yang menggunakan
metode ceramah. Strategi ini bertujuan membentuk kelompok-kelompok yang
mempunyai tugas atau tanggungjawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagi siswa menjadi
empat kelompok, masing-masing kelompok mendapat salah satu dari tugas-tugas
membuat pertanyaan.
b. Sampaikan materi
kuliah dengan metode ceramah. Setelah selesai, beri kesempatan pada
masing-masing kelompok untuk menyelesaikan tugas mereka.
c. Minta masing-masing
kelompok untuk menyampaikan hasil dari tugas mereka.
d. Beri klarifikasi
secukupnya.
15. Guided Note Taking (Catatan
terbimbing)
Dalam strategi ini
guru menyiapkan suatu bagan atau skema yang dapat membantu siswa dalam membuat
catatan-catatan ketika guru menyampaikan materi pelajaran.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Beri siswa panduan
yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi pelajaran yang akan di
sampaikan dengan strategi ceramah.
b. Bagikan bahan ajar
(handout) yang anda buat pada siswa. Jelaskan bahwa anda sengaja menghilngkan
beberapa poin penting dalam handout untuk tujuan agar mereka tetap
berkonsentrasi mendengarkan pelajaran yang akan di sampaikan.
c. Setelah selesai
menyampaikan materi, minta siswa untuk membacakan hasil catatannya.
d. Beri klarifikasi.
16. Synergetic Teaching (Pengajaran
sinergis)
Ini adalah yang
menggabungkan dua cara belajar yang berbeda. Strategi ini memberi kesempatan
kepada siswa untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan
cara yang berbeda dengan membandingkan catatan mereka.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagi kelas menjadi
dua kelompok.
b. Pindahkan kelompok
pertama ke kelas lain, atau tempat lain yang tidak memungkinkan mereka
mendengarkan pelajaran anda untuk membaca bacaan dari topik yang akan anda
ajarkan. Pastikan bahwa bacaan dapat dipahami dengan baik dan sesuai dengan
waktu yang anda gunakan dalam mengajar.
c. Dalam waktu yang
sama, sampaikan materi tersebut pada kelompok ke dua dengan strategi ceramah di
kelas.
d. Setelah selesai,
mintalah siswa untuk berpasangan dengan kawan yang tadi menerima pelajaran
dengan cara yang berbeda. Anggota kelompok yang satu akan mencari kawan dari
anggota kelompok dua.
e. Keduanya di minta
untuk menggabungkan hasil belajar yang mereka peroleh dengan cara yang berbeda
tersebut.
f. Minta beberapa
orang untuk menyampaikan hasil belajar mereka atau menjawab pertanyaan yang disampaikan.
g. Beri penjelasan
untuk setiap jawaban siswa yang belum jelas.
17. Guided Teaching (panduan
Mengajar)
Dalam strategi ini,
guru bertanya kepada siswa satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa atau untuk memperoleh hipotesa atau kesimpulan kemudian
membaginya kepada kategori.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Sampaikan beberapa
pertanyaan pada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka
miliki. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan
jawaban.
b. Beri waktu beberapa
menit untuk memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan
mereka untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.
c. Minta siswa untuk
menyampaikan hasil jawaban mereka dan catat jawaban jawaban yang mereka
sampaikan. Jika memungkinkan tulis di depan papan tulis dengan mengelompokan
jawaban mereka ke dalam kategori-kategori yang nantinya akan di sampaikan dalam
pembelajaran.
d. Sampaikan poin-poin
utama dari materi anda dengan ceramah yang interaktif.
e. Minta siswa untuk
membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah di sampaikan. Catat
poin-poin yang dapat memperluas bahasan materi.
18. Active Debate (Debat
aktif)
Debat bisa menjadi
satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama
kalau siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan
keyakinan mereka sendiri. Strategi ini secara aktif melibatkan semua siswa di
dalam kelas bukan
hanya para pelaku
debatnya saja.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Kembangkan sebuah
pernyataan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pelajaran.
b. Bagi kelas ke dalam
dua tim. Minta satu kelompok berperan sebagai pendukung atau kelompok yang
“pro” dan kelompok lain menjadi penentang atau “kontra”.
c. Berikutnya buat dua
sampai empat sub kelompok dan masing-masing kelompok debat.
d. Siapkan dua sampi
empat kursi untuk para juru bicara pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang
sama unt uk kelompok “kontra”. Siswa lain duduk dibelakang para juru bicara.
Mulailah debat dengan cara curu bicara mempresentasikan pandngan mereka.
e. Setelah mendengar
argumen pembuka hentikan debat dan kembali ke subkelompok. Setiap sub-kelompok
di minta untuk mempersiapkan argument yang menolak argumen pembuka dari
kelompok lawan. Setiap subkelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru.
f. Lanjutkan kembali
debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan argumen
penentang. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain di dorong untuk
memberikan catatan yang berisi ulasan argumen atau bantahan.
g. Pada saat yang
tepat akhir debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah
kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk
berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang
telah di pelajari oleh siswa dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk
mengidentifikasi argumen
yang paling baik
menurut mereka.
19. Point-counterpoint
Strategi ini sangat
baik dipakai untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara
mendalam. Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana
yang tidak terlalu formal.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Pilihlah issu-issu
yang mempunyai beberapa perspektif.
b. Bagilah siswa ke
dalam kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah perspektif yang telah di tentukan.
c. Minta masing-masing
kelompok untuk menyiapkan argumen-argumen sesuai dengan pandangan kelompok yang
di wakili. Dalam aktifitas ini, pisahkan tempat duduk masing-masing kelompok.
d. Kumpulkan kembali
semua siswa dengan catatan, siswa duduk berdekatan dengan teman-teman satu
kelompok.
e. Mulailah debat
dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai.
f. Setelah salah
seorang siswa menyampaikan satu argumen sesuai dengan pandngan kelompoknya,
mintalah tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok yang lain perihal issu
yang sama.
g. Lanjutkan proses
ini sampai waktu yang memugkinkan.
h. Rangkuman debat
yang baru saja di laksanakan dengan menggarisbawahi atau mungkin mencari titik
temu dari argumen-argumen yang muncul.
20. Reading Alaound (membaca
keras)
Strategi ini dapat membantu
siswa dalam berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Pilih satu teks
yang cukup menarik untuk di baca dengan keras. Usahakan teks tersebut tidak
perlu panjang.
b. Berikan kopian teks
pada siswa jika tidak ada buku teks. Berilah tanda pada poin-poin atau
issu-issu yang menarik untuk didiskusikan.
c. Bagi teks dalam
paragraf atau yang lain.
d. Minta beberapa
siswa untuk membaca bagian-bagian teks yang berbeda beda.
e. Ketika bacaan
sedang berlangsung, berhentilah pada beberapa tempat untuk menentukan arti
penting poin-poin tertentu, untuk bertanya, atau member contoh. Berikan waktu
yang cukup untuk berdiskusi jika mereka menunjukkan ketertarikan terhadap poin
tersebut.
f. Akhir proses dengan
bertanya pada siswa apa yang ada dalam teks.
21. Learning starts with A
questions (Pelajaran dimulai dengan pertanyaan)
Belajar sesuatu yang
baru akan lebih efektif jika siswa itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya
menerima apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat siswa
belajar secara aktif adalah dengan membuat mereksa bertanya tentang materi
pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah siswa
untuk menggapai kunci belajar yaitu bertanya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilih bahan bacaan
yang sesuai kemudian bagikan pada siswa.
b. Minta siswa untuk
mempelajari bacaan secara sendirian atau dengan teman.
c. Minta siswa untuk
memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk
memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan
belajar dengan pasangan belajar yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas
poin-poin yang tidak di ketahui yang telah di beri tanda.
d. Di dalam pasangan
atau kelompok kecil. Minta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi
yang telah mereka baca.
e. Kumpulkan
pertanyaan-pertanyaan yang telah di tulis oleh siswa.
f. Sampaikan materi
pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
22. Plantet Questions (pertanyaan
rekayasa)
Strategi ini membantu
anda untuk mempresentasikan informasi dalam bentuk respon terhadap pertanyaan
yang telah ditanamkan atau diberikan sebelumnya kepada siswa tertentu. Strategi
ini dapat membantu siswa yang tidak pernah bertanya atau bahkan tidak pernah
berbicara pada jam-jam pelajaran untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan
diminta menjadi penanya.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Pilih pertanyaan
yang akan mengarahkan pada materi pelajaran yang akan disajikan. Tulislah tiga
sampai enam pertanyaan dan urutkan pertanyaan tersebut secara logis.
b. Tulis setiap
pertanyaan pada sepotong kertas (10x15cm), dan tuliskan isyarat yang akan di
gunakan untuk memberi tanda kapan pertanyaanpertanyaan tersebut diajukan.
23. Information search (mencari
informasi)
Metode ini sama dengan
ujian open book. Secara berkelompok siswa mencari informasi (biasanya
tercakup dalam pelajaran). Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih
menghidupkan materi yang dianggap kurang menarik.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buatlah beberapa
pertanyaan yang dapat di jawab dengan mencari informasi yang dapat di temukan
dalam bahan-bahan atau sumber informasi yang bisa di dapatkan oleh siswa.
b. Bagikan
pertanyaan-pertanyaan tersebut pada siswa.
c. Minta siswa untuk
menjawab pertanyaan dengan cara individual atau kelompok kecil. Kompetisi antar
kelompok dapat di ciptakan untuk meningkatkan partisipasi.
d. Beri komentar atas
jawaban yang di berikan siswa. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope
pembelajaran.
24. Card sort (sortir
kartu)
Strategi ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah
diberikan sebelumnya, gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Setiap siswa di
beri potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu
atau lebih kategori.
b. Mintalah siswa
untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan
kategori yang sama.
c. Siswa dengan
kategori yang sama di minta mempresentasikan kategori masing- masing di depan
kelas.
d. Seiring dengan
presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait
materi pelajaran.
25. The power of two (kekuatan
dua kepala)
Aktivitas pembelajaran
ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti
penting serta manfaat sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa
berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Ajukan satu atau
lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.
b. Siswa di minta
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual.
c. Setelah semua siswa
menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka untuk berpasangan dan
saling bertukar jawaban satu sama lain serta membahasnya.
d. Mintalah
pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan,
sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.
e. Ketika semua
pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan
di dalam kelas.
26. Team quiz (quiz
kelompok)
Strategi ini dapat
meninggalkan tanggung jawab belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Pilih topik yang
dapat di sampaikan dalam tiga segmen.
b. Bagi siswa menjadi
tiga kelompok, A, B dan C.
c. Sampaikan pada
siswa format penyampaian pelajaran ke mudian mulai penyampaikan materi maksimal
10 menit.
d. Setelah
penyampaian, minta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan pertanyaan berkaitan
dengan materi yang baru saja disampaikan.
Kelompok B dan C
menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka.
e. Minta kelompok A
untuk memberi pertanyaan pada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab
pertanyaan, lemper pertanyaan tersebut pada kelompok C.
f. Kelompok A memberi
pertanyaan pada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab, lempar pada
kelompok B.
g. Jika tanya jawab
ini selesai, lanjutkan pelajaran ke dua, dan tunjuk kelompok B untuk menjadi
kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A.
h. Setelah kelompok B
selesai dengan pertanyaan, lanjutkan penyampaian materi pelajaran ke tiga, dan
tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya.
i. Akhir pelajaran
dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang
keliru.
27. Jigsaw learning (belajar
model jigsaw)
Strategi ini merupakan
strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat
dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan
penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam
belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Pilihlah materi
pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian).
b. Bagilah siswa
menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah
siswa adalah 50 sementara jumlah segmen yang ada adalah 5, maka masing- masing
kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi
lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian
setelah proses selesai gabungkan kedua
kelompok pecahan
tersebut.
c. Setiap kelompok
mendapat tugas membaca dan memahami materi yang berbeda-beda.
d. Setiap kelompok
mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah
mereka pelari di kelompok.
e. Kembalikan suasana
kelas seperti semula kemudian tanyakanlah sekiranya ada persoalan-persoalan
yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
f. Sampaikan beberapa
pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.
28. Snow balling (bola
salju)
Strategi ini digunakan
untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat.
Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih
besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah
disepakati oleh siswa secara berkelompok.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Sampikan topik
materi yang akan diajarkan.
b. Minta siswa untuk menjawab
secara berpasangan (dua orang).
c. Setelah siswa yang
bekerja berpasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi digabungkan dengan
pasangan di sampingnya. Dengan ini terbentuk kelompok dengan anggota empat
orang.
d. Kelompok berempat
ini mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok dua orang. Tugas ini
dapat di lakukan dengan membandingkan jawaban kelompok dua orang dengan
kelompok yang lain. Dalam langkah ini perlu ditegaskan bahwa jawaban ke dua
kelompok harus disepakati oleh semua anggota kelompok baru.
e. Setelah kelompok
berempat ini selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok digabungkan dengan satu
kelompok yang lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang anggotanya delapan
orang.
f. Yang dikerjakan
oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah ke empat di atas. Langkah
ini dapat dilanjutkan sesuai dengan jumlah siswa atau waktu yang tersedia.
g. Masing-masing
kelompok di minta menyampaikan hasilnya pada kelas.
h. Pengajar akan
membandingkan jawaban dari masing-masing kelompok kemudian memberikan
ulasan-ulasan dan penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari
jawaban siswa.
29. Everyone is a Teacher Here
(setiap orang adalah guru)
Strategi ini sangat
tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara
individual. Strategi ini memberi kesempatan kepadasetiap siswa untuk berperan
sebagai guru bagi kawan-kawanya. Dengan strategi ini siswa yang tidak mau
terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagikan secarik
kertas atau kartu indeks kepada seluruh siswa. Setiap siswa diminta untuk
menuliskan satu pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari dikelas
(misalnya tugas membaca) atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di
dalam kelas.
b. Kumpulkan kertas,
acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa. Pastikan bahwa tidak
ada siswa yang menerima saat yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca
dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.
c. Minta siswa secara
sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
d. Setelah jawaban
diberikan minta siswa lainnya untuk menambahkan
e. Lanjutkan dengan
sukarelawan berikutnya.
30. Peer lessons (belajar
dari teman)
Strategi ini baik
digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada
temannya. Strategi ini akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi
kepada teman-teman sekelas.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagi siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen mater yang akan di sampaikan.
b. Masing-masing
kelompok kecil di beri tugas untuk mempelajari satu topik materi, kemudian
mengajarkannya pada kelompok lain. Topik-topik yang diberikan harus yang saling
berhubungan.
c. Minta setiap
kelompok untuk menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi pada mereka untuk
tidak menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
d. Buat beberapa
saran.
e. Beri mereka waktu
yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas.
f. Setiap kelompok
menyampaikan materi sesuai tugas yang telah di berikan.
g. Setelah semua
kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang
perlu di luruskan dari pemahaman siswa.
31. Learning contract (kontrak
belajar)
Belajar mandiri sering
lebih mendalam dan lebih permanent pengaruhnya, akan tetapi guru harus yakin
bahwa ada kesepakatan yang jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu yang akan
dipelajari.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Setiap siswa di
minta untuk memilih sebuah topik yang akan dipelajari secara mandiri.
b. Doronglah siswa
untuk membuat rencana studi dengan hati-hati. Beri waktu yang cukup untuk
membuat perencanaan.
c. Mintalah siswa
untuk membuat kontrak tertulis.
32. Index card match (mencari
pasangan)
Stategi ini cukup
menyenangkanyang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan
sebelumnya. Namun materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini
dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan
terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal
pengetahuan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buatlah
potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada dalam kelas.
b. Bagi kelas-kelas
tersebut menjadi dua bagian yang sama.
c. Pada separuh
bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan. Setiap kertas
bersi satu pertanyaan.
d. Pada separuh kertas
yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi dibuat.
e. Kocoklah semua
kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Setiap siswa di
beri satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktifitas yang dilakukan
berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan
mendapatkan jawaban.
g. Minta siswa untuk
menemukan pasangan , minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka
tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan pada teman yang lain.
h. Setelah semua siswa
menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian
untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras pada teman-teman yang lain.
Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
i. Akhiri proses ini
dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
33. Giving question and
getting answers (memberi pertanyaan dan menerima jawaban)
Strategi ini sangat
baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mengulang materi pelajaran yang
telah disampaikan. Strategi ini tepat digunakan di akhir pertemuan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buat
potongan-potongan kertas sebanyak dua kali jumlah siswa.
b. Setip siswa di
minta untuk melengkapi pertanyaan.
c. Bagi siswa ke dalam
kelompok kecil, 4 atau 5 orang.
d. Masing-masing
kelompok memilh pertanyaan-pertanyaan yang ada, dan juga topik-topik yang dapat
mereka jelaskan.
e. Minta setiap
kelompok untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka seleksi. Jika
di antara siswa ada yang menjawab, beri kesempatan untuk menjawab. Jika tidak
ada yang bisa menjawab, guru harus menjawab.
f. Setiap kelompok di
minta untuk menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan. Selanjutnya minta
mereka untuk menyampaikannya ke kawankawannya.
g. Lanjutkan proses
ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada.
h. Akhiri pembelajaran
dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi dari jawaban-jawaban dan
penjelasan siswa.
34. Crossword puzzle (teka teki
silang)
Teka-teki dapat digunakan
sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan
esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan
partisipasi siswa secara aktif semenjak awal.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Tulis kata-kata kunci,
terminologi atau nama-nama yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah
diberikan.
b. Buatlah kisi-kisi
yang dapat di isi dengan kata-kata yang telah dipilih. (seperti teka-teki
silang). Hitampan bagian yang tidak diperlukan.
c. Buat pertanyaan-pertanyaan
yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat atau dapat juga hanya
membuat pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada kata-kata tersebut.
d. Bagikan teka-teki
ini pada siswa. Bisa individu atau kelompok.
e. Batasi waktu
mengerjakan.
f. Beri hadiah pada
kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat dan benar.
35. Physical self assessment (mempersiapkan
diri dalam kelompok)
Seorang guru perlu me
ngetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa atas materi pelajaran yang
diberikan atau sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh mereka.
Strategi ini dapat menjadi strategi yang menarik dan menyenangkan, dapat juga
digunakan sebagai cara mengubah aktivitas kelas.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buatlah pertanyaan
yang akan di pakai untuk menilai siswa.
b. Atur ruangan
sedemikian rupa atau pinggiran kursi dan meja, kalau ada, kemudian minta siswa
untuk berdiri di belakang kelas.
c. Tuliskan angka 1
sampai 5 pada sepotong kertas, usahakan ukurannya cukup besar, untuk skala
penilaian.
d. Tempelkan
angka-angka tersebut pada tempat yang terpisah di dalam kelas.
e. Setiap pertanyaan
di bacakan, siswa di minta untuk berkumpul di sekitar angka yang menurut mereka
sesuai dengan kondisi mereka. Anjurkan siswa untuk menilai diri mereka sendiri.
f. Setelah semua siswa
memutuskan pilihan masing-masing, tanyakan mengapa mereka memilih angka
tersebut.
g. Setelah
mendengarkan beberapa pendapat dari mereka, beri kesempatan pada setiap siswa
untuk berpindah sekiranya mereka menghendaki.
36. Keep on learning (belajar
terus)
Strategi ini
mengajarkan kepada siswa bahwa belajar bukan hanya pada jam pelajaran saja
tetapi bisa dilakukan dengan cara mencari sesuatu dengan membaca segala jenis
bacaan, dengan membaca akan mengembangkan kecerdasan dan kemampuan otak dalam
menyelesaikan berbagai kesulitan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Beri penjelasan
pada siswa bahwa anda mendengarkan agar mereka tidak berhenti belajar hanya
karena jam pelajaran telah usai.
b. Sampaikan bahwa
sebetulnya ada banyak cara untuk tetap belajar secara mandiri.
c. Nyatakan bahwa
salah satu cara untuk menemukan cara tersebut adalah dengan curah gagasan.
d. Bentuk beberapa
kelompok kecil. Minta masing-masing kelompok untuk mencari cara-cara yang dapat
di pakai untuk belajar di luar kelas.
e. Kembalikan siswa ke
tempat duduk semula dan masing-masing kelompok menyampaikan apa yang telah
mereka pilih di kelompok.
f. Minta siswa untuk
menentukan pilihan dari masukan-masukan yang ada.
37. Modling the way (membuat
contoh praktek)
Strategi ini memberi
kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan ketrampilan spesifik yang
dipelajari di kelas melalui demonstrasi. Siswa diberi waktu untuk menciptakan
skenario sendiri dan menentukan bagaimana mereka mengilustrasikan ketrampilan
dan teknik yang baru saja dijelaskan. Strategi ini akan sangat baik jika
digunakan untuk mengajarkan pelajaran yang menuntut
ketrampilan tertentu.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Setelah
pembelajaran satu topik tertentu, carilah topik-topik yang menuntut siswa untuk
mencoba atau mempraktekkan ketrampilan yang baru diterangkan.
b. Bagilah siswa ke
dalam beberapa kelompok kecil sesuai dengan jumlah mereka. Kelompok-kelompok
ini akan mendemonstrasikan suatu ketrampilan tertentu sesuai dengan skenario
yang di buat.
c. Beri siswa waktu
10-15 menit untuk menciptakan skenario kerja.
d. Beri waktu 5-7
menit untuk berlatih.
e. Secara bergiliran
tiap kelompok di minta mendemonstrasikan kerja masing masing. Setelah
demonstrasi selesai, beri kesempatan pada kelompok yang lain untuk memberikan masukan
pada setiap demonstrasi yang dilakukan.
f. Guru memberi
penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi.
38. Billboard Ranking (papan
rangking)
Strategi ini tepat
sekali digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai nilai- nilai,
gagasan dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. Materi-materi yang
mengajarkan aspek efektif dapat diajarkan dengan strategi ini karena strategi
ini tidak hanya menuntut kemampuan
kognitif siswa, akan
tetapi lebih mengutamakan aspek afektifnya.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagi kelas ke dalam
kelompok kecil 4-6 orang.
b. Berikan daftar
pertanyaan yang mencakup nilai-nilai yang tidak mempunyai urutan yang pasti.
c. Berikan potongan
kertas dan minta mereka untuk menulis kembali nilai nilai tersebut.
d. Minta siswa untuk
membuat urutan dari nilai yang di anggap terpenting sampai yang tidak penting.
e. Buatlah sejenis
“Billboard” atau papan dimana masing-masing kelompok dapat menuliskan
pernyataan tadi sesuai dengan rangking atau urutan yang telah mereka spakati.
f. Bandingkan urutan
nilai tersebut di depan kelas.
g. Beri komentar
dengan memberi penjelasan tentang masing-masing pertanyaan.
39. Silent demonstration (demonstrasi
bisu)
Strategi ini dapat
digunakan untuk belajar mengajar langkah-langkah suatu proses untuk ketrampilan
yang lain. Dengan mendemonstrasikan langkah-langkah suatu prosedur dengan cara
diam (bisu), guru mendorong siswa untuk tetap menjaga perhatian. Strategi ini
dapat digunakan dengan baik untuk mengajarkan ketrampilan atau materi-materi
yang menuntut kerja psikomotorik.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Tentukan prosedur
atau langkah- langkah yang akan di ajarkan pada siswa.
b. Mintalah siswa
untuk memperhatikan dalam mengerjakan prosedur tertentu. Lakukan dengan
penjelasan atau komentar yang seminim mungkin. Tugas anda di sini adalah
memberikan gambaran visual tentang prosedur tersebut. Jangan terlalu berharap
bahwa siswa akan banyak mengingat apa yang anda kerjakan. Dalam kesempatan ini
anda hanya di tuntut untuk membangun kesiapan belajar mereka.
c. Bentuk siswa
menjadi pasangan-pasangan. Demonstrasikan lagi bagian pertama dari prosedur,
usahakan tidak terlalu banyak memberi penjelasan. Minta masing-masing pasangan
untuk mendiskusikan apa yang mereka saksikan dari demonstrasi sang guru.
d. Minta beberapa
orang untuk menjelaskan apa yang anda lakukan. Jika siswa masih kesulitan,
ulangi lagi demonstrasi anda. Komentari observasi yang benar.
e. Beri kesempatan
untuk masing-masing pasangan untuk mempraktekkan prosedur. Jika sukses,
lanjutkan dengan demonstrasi bisu untuk bagian selanjutnya.
f. Akhiri dengan
memberi tantangan pada siswa untuk melakukan prosedur dari awal sampai akhir.
40. Practice – rehearsal pairs
(praktek berpasangan)
Ini adalah strategi
sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan teman
belajar tujuannya adalah untuk menyakinkan masing-masing pasangan dapat
melakukan ketrampilan dengan benar. Materi-materi yang bersifat psikomotorik
adalah materi yang baik untuk diajarkan dengan strategi ini.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Pilih satu
ketrampilan yang akan dipelajari oleh siswa.
b. Bentuk
pasangan-pasangan. Dalam pasangan, buat dua peran a) penjelas atau
pendemonstrasi, dan b) pemerhati atau pengecek.
c. Orang yang bertugas
sebagai penjelas atau pendemonstrator menjelaskan atau mendemonstrasikan cara
mengerjakan ketrampilan yang telah ditentukan. Pemerhati atau pengecek bertugas
mengamati dan menilai penjelasan atau demonstrasi yang di lakukan temannya.
d. Pasangan bertukar
peran. Demonstrator ke dua diberi ketrampilan yang lain.
e. Proses di teruskan
sampai semua ketrampilan atau prosedur dapat dikuasai.
41. Lightening the learning
climate (menghidupkan suasana belajar)
Suatu kelas dapat
dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks, informal dan tidak
menakutkan dengan meminta siswa untuk membuat humor-humor kreatif yang
berhubungan dengan materi pelajaran. Strategi ini sangatlah informal, akan
tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak siswa untuk berfikir.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Jelaskan pada siswa
bahwa anda akan memulai pelajaran dengan aktifitas pembuka yang menyenangkan
sebelum masuk pada materi pelajaran yang lebih serius.
b. Bagilah siswa ke
dalam kelompok-kelompok kecil. Beri masing-masing kelompok kecil satu tugas
untuk membuat kegembiraan atau kelucuan dari topik, konsep atau issu dari mata
pelajaran yang anda ajarkan.
c. Minta
kelompok-kelompok tadi untuk mempresentasikan kreasi mereka. Beri penghargaan
untuk setiap kreasi.
d. Tanyakan “Apa yang
mereka pelajari tentang materi kita dari latihan ini”.
e. Guru memberi
penjelasan untuk melanjutkan pelajaran dengan materi yang lain.
42. Bermain jawaban
Ini adalah sebuah
permainan yang dapat melibatkan semua siswa dari menit awal sampai akhir. Dalam permainan ini
siswa ditantang untuk mencarijawaban yang benar dan sekaligus bergantung pada
faktor keberuntungan. Permainan ini dapat digunakan untuk pre-test maupun
post-test. Dalam
permainan ini guru
mengajar dengan menggunakan jawaban-jawaban yang ditemukan oleh siswa.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagilah siswa
menjadi beberapa kelompok. Besar kelompok disesuaikan dengan jumlah siswa.
Usahakan jumlah siswa di masing-masing kelompok tidak lebih dari 5 orang.
b. Setiap kelompok di
beri pertanyaan-pertanyaan. Jumlah pertanyaan untuk setiap kelompok adalah
sama.
c. Minyalah
masing-masing kelompok untuk mendiskusikan jawaban dan mencari kira-kira di
kantong yang mana jawaban tersebut berada.
d. Mulai permainan
dengan meminta salah satu kelompok untuk membacakan satu pertanyaan, kemudian
salah satu dari anggota kelompok mengambil jawaban dari kantong yang ada di
depan kelas. Setelah selesai menjawab satu pertanyaan, kesempatan di berikan
pada kelompok yang lain.
e. Langkah nomer 4 diulang
untuk kelompok yang lain sampai pertanyaan habis, atau waktu tidak
memungkinkan.
f. Guru memberi
klarifikasi jawaban atau menambahkan penjelasan yang bersumber pada materi yang
ada dalam permainan tadi.
43. The learning cell (sel
belajar)
Learning cell atau siswa
berpasangan, menunjuk pada suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk
berpasangan, dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian
berdasar pada materi bacaan yang sama.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a.
Sebagai persiapan, siswa diberi tugas untuk membaca sebuah bacaan kemudian
menuliskan pertanyaan yang berhubungan dengan masalah pokok yang muncul dari
bacaan atau materi terkait lainnya.
b.
Pada awal pertemuan, siswa ditunjuk untuk berpasangan dengan mencari kawan yang
di senangi. Siswa A memulai dengan membacakan pertanyaan pertama dan dijawab
oleh siswa B.
c.
Telah mendapatkan jawaban dan mungkin telah dilakukan koreksi atau diberi
tambahan informasi, giliran siswa B mengajukan pertanyaan yang harus dijawab
oleh siswa A.
d.
Jika siswa A selesai mengajukan satu pertanyaan kemudian dijawab oleh siswa B,
ganti B yang bertanya, dan begitu seterusnya.
e.
Selama berlangsung tanya jawab, guru bergerak dari satu pasangan ke pasangan
yang lain sambil memberi masukan atau penjelasan dengan bertanya atau menjawab
pertanyaan.