GALERI FOTO P5 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KELAS X-8

 

Kalimantan Timur memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam karena daerah ini dihuni oleh berbagai suku dan etnis seperti Dayak, Banjar, Kutai, Bugis, Jawa, dan sebagainya. 

Suku Dayak adalah salah satu suku asli Kalimantan Timur yang memiliki pakaian adat yang khas. Pakaian adat suku Dayak terbuat dari bahan-bahan alami seperti kain tenun, kulit kayu, dan bulu binatang. Pakaian adat suku Dayak biasanya terdiri dari baju dan celana panjang untuk pria, dan baju dan rok panjang untuk wanita. Baju adat suku Dayak juga biasanya dihiasi dengan berbagai ornamen seperti sulaman, manik-manik, dan hiasan bulu burung.

Pesut Mahakam adalah lumba-lumba air tawar yang hanya dapat ditemukan di sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Pesut Mahakam dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran. Oleh karena itu, Pesut Mahakam dijaga dan dilindungi oleh masyarakat setempat. Saat ini, Pesut Mahakam juga menjadi atraksi wisata yang populer di Kalimantan Timur.

Tari burung enggang dayak adalah salah satu tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur yang terinspirasi dari burung enggang (hornbill) yang dianggap sebagai simbol kebesaran dan kemakmuran. Tarian ini biasanya dilakukan oleh sekelompok penari pria yang mengenakan pakaian adat suku Dayak, lengkap dengan hiasan kepala berbentuk burung enggang. Tarian ini dimulai dengan gerakan lambat yang merepresentasikan burung enggang sedang terbang di atas hutan-hutan Kalimantan. Setelah itu, para penari mulai menari dengan gerakan yang lebih cepat dan dinamis, melambangkan kegembiraan dan kemenangan. Tarian burung enggang dayak biasanya diiringi dengan musik tradisional yang dimainkan menggunakan berbagai alat musik seperti gendang, gambus, dan seruling. Tari burung enggang dayak memiliki makna yang mendalam bagi suku Dayak. Tarian ini tidak hanya sekedar hiburan atau pertunjukan seni, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan budaya yang kuat. Tarian ini dianggap sebagai cara untuk mempertahankan keberadaan burung enggang yang menjadi simbol suku Dayak, serta memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan di antara anggota komunitas.